Minggu, 06 November 2016

BUKUKU BUKAN BUKUMU

“Dengan membaca engkau bisa menjelajahi dunia tanpa perlu meninggalkan kursimu”
(Sherry K.Plummer)

Hari senin minggu ini tepatnya tanggal 31 Oktober 2016 tetiba kepikiran untuk membuat tanda pengenal pada asset berharga saya yaitu buku, berharga? Tentu dong karena bagi saya buku adalah tempat imajinasi terstruktur yang dimana saya bisa jadi pemeran dalam buku tersebut dan membayangkan pemerannya dengan sosok-sosok idola atau siapapun tanpa dilarang oleh siapapun.

Suka mengumpulkan buku itu sudah dari dahulu sejak dibiasakan dan melihat umi (panggilan ibu.red) suka baca buku, konon katanya setelah saya lepas asi supaya bisa tidur selalu dibacakan buku. Dan kebiasaan itu hingga sekarang masih sekalipun gadget sudah mendominasi kebiasaaan manusia pada umumnya, membaca buku masih menjadi sebuah daily activity bagi saya.

Kenapa sampai perlu membuat label pada setiap buku milik saya?
Alasan umum sudah menjadi to do list dari zaman kuliah yang belum kesampaian dan baru keingetan pas nginep di kosn adik tingkat dan liat dia pake label jadi kepikiran buat membuat label pada buku-buku kesayangan saya.

Tandailah milikmu sebelum ditandai dan dimiliki oleh orang lain
(S.R.Y.N 2016)

Terutama untuk membuat keamanaan pada setiap aset pribadi saya, pernah dalam sebuah moment memeriksa koleksi buku ada beberapa yang dipinjam dan tak kembali bahkan saking lama dan ga sadarnya siapa yang pinjem wkwkwkwk miris banget kan ya. Paling ga kalau udah dilabelin yang pinjem rada malu sendiri ko buku orang masih dibawa-bawa sama dia gitu,,,,,, (mohon maaf apabila ada yang kesinggung)

Rajinnya itu sampai seluruh koleksi buku tidak hanya diberi label tetapi di data juga di Ms.Excel, ya selama koleksi belum ribuan (amin) di data dari sekarang. Dulu pernah bikin label tapi alay gimana gitu karena disamping pengenalnya ada foto doraemon hahahahahaha pas ada yang liat banyak yang protes jadi aja males (alasan).

Yang dibutuhkan dalam label buku simpel, yang susah itu kalo ga dikerjain kaya saya rencana 2011 realisasi baru tahun 2016 *sakitu ge uyuhan*.
Langkah labeling buku
1.  Harus ada bukunya atau benda yang mau dilabelin *ya iyalah*

Doc.Pribadi

 2. print format label buku buatlah yang kamu bisa, saya beri contoh punya saya
Doc.Pribadi
3. Bila tidak pakai sistem print bisa dengan menamai di halaman pertama seperti yang saya lakukan

Doc.Pribadi

4. Gunakan isolatif ukuran sedang atau besar yang cukup untuk menutupi label, pengecualian apabila menggunakan stiker untuk label buku. Jangan lupa selalu ada gunting/cutter kecuali bila gigi anda kuat.

Doc.Pribadi


Setelah melewati waktu 3 hari label dan pendataan akhirnya selesai, kenapa lama sampai 3 hari? Banyak entertainmentnya ya pagi smp sore berkelana mencari sesuap nasi belum adegan leyeh-leyehnya. Ternyata ditotal-total koleksi buku di kosn ada 120 buku dan itu belum ditambah buku yang  ada di rumah cimahi dan rumah bogor. Sepertiga yang ada di kosn sudah ku distribusikan untuk penggalangan buku untuk program SM3T Maluku Tenggara (siapa tau ada yang berminat ingin ikut menyumbangkan buku)
Doc.Wisnu A


Yang menjadi PR berikutnya menempatkan buku2 dalam tempat semacam rak, nanti mungkin ya ketika berumah tangga kan ku atur dan dekor sedemikian rupa agar koleksi bukuku awet hingga ke anak cucu *impian mah gratis kan ya*


Sumber : FP 1minggu1cerita



4 komentar:

  1. Keren! Mudah-mudahan koleksi bukunya awet semua sampe bisa jadi taman bacaan ya <3

    BalasHapus
  2. Ide bagus hehehe. Sayang, saya baru baca ini sekarang. Sudah tak terhitung berapa banyaknya buku saya yg dipinjam dan tidak pernah dikembalikan. Hiks...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inipun setelah di data langsung sedih karena ternyata banyak buku dan novel bagus yang masih diluar huahahahaha

      Hapus